terbaring di tanah merah kering setelah hujan
berhias cemara teras2 rumah tua
semua sirna dari gelap gulita
atau sinar sang surya,,,,
aku tau aku kan berbaraing seperti itu,,,
seperti moyangku
tapi hanyalah fana
sesungguhnya itulah keabadian...
gerbang surga dan neraka
di hari itu aku percya
seperti ketika aku lahir kekehidupan manusia
ibarat senja yang terluka aku menyadarinya
Itu karna Pencipta KU yang menghendakinya
dalam keluhku tak beruntung
dalam naung aku kehujanan
sampailah jalan keabadian,,,
tinggal lah bekalku...sekotak nasi putih tanpa lauk...
atau air hangat buatan ibuku..
berhenti sejenak setelah kematian dan kembali di ujung waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar