siang ini gais, sabtu 22 november 2014. aku ada waktu luang menulis baris-baris pendek dari meja seorang pemuda ingusan berbadan subur, yah itu mejaku sendiri, sambil mendengarkan ceramah dari kyai asal Bojonegoro jawa timur aku memulai cerita ini. pagi tadi jam pertama di kelas XI IPS 6 aku menemukan sedikit kerinduanku membaca kitab suciku, yang sedari lama aku meninggalkannya. Seorang anak berpakaian rapi dan tak tampak muka dari anak muda pedesaan, malu-malu dia memasuki ruangan kelas, dengan mengenakan seragam pramuka lengkap dia tertunduk telat. Setelah semuanya di mulai dengan doa aku mengamatinya dari bangku seorang pengajar, dengan seksama dia mulai salah tingkah, anak laki-laki itu kemudian kusuruh mengulangi berdoa, tanpa sengaja aku menemukannya tak lancar mengucapkan kata-kata Timur Tengah itu. setelah kusuruh maju kutanyainya pelan-pelan. "kenapa nak,?(tanyaku menyelidik). "saya berhenti mengaji pak, baru juga 3 juz saya khatam"(matanya berkaca-kaca). Ibu saya sudah keberatan membayar SPP waktu itu dan tak bisa lagi membayar untuk saya mengaji (air dari kelopak matanya tak berhenti menetes). akhirnya aku tak tega melihatnya berdiri terlalu lama. Aslinya aku masih malu dengan bekal ilmu agamaku, sedang pun belum apalagi tinggi. Tuhan ijinkan aku bersemi bersamamu menjadikan anak-anak baruku lebih mengenal ayat-ayatmu. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar