Hanya Ilustrasi |
Oooooiiii... bagaimana kabar kalian, di massa pandemi?..Sudah saatnya kita berbenah, dari segala kekacauan yang terjadi. Peristiwa demi peristiwa merubah dunia, dari hal positif sampai hal negatif, aku hanya menjadi pribadiku, anak kampung yang tetap mencoba berusaha mencukupi kebutuhan hidup. Sekarang berbicara itu mudah, namun bertindak itu susah, jangan sampai lidah kita menjadi pisau yang tajam, atau jari kita menjadi pengadil yang hebat, tanpa mengurangi rasa hormat, orang kecil bukan sekedar pengingat, atau penggiat ekonomi, orang kecil tetap manusia, masih membutuhkan makan, masih membutuhkan biaya hidup. Masa pandemi dari sebuah virus yang katanya mematikan mulai mengrogoti tatanan hidup, ibadah di cegah, bekerja pun tak searah, bagi borjuis yang terhormat, banyak sekali cadangan sumber daya, ini mungkin perkenalan yang begitu iri, menjadi anak kampung yang berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya.
Sama seperti sediakala, hidup berubah-ubah kadang susah kadang bahagia, jalan sangat panjang antara nafas yang belum berhenti. Masa Pandemi, nanti ku teruskan lagi.
;
lanjut. hari ini 13 juli 2020 dimulai pekerjaanku, menjadi salah satu staf pengajar dalam sebuah instansi, menjadi seorang karyawan merupakan tantangan tersendiri, salah satu contoh jika terlambat masuk kerja atau terlalu banyak izin minimal akan memunculkan sanksi sosial, lalu lebih lanjut bisa mendapat surat peringatan, kalau masih susah ada pemutusan hubungan kerja (PHK),kok bisa? begitulah nasib bukan ASN , istilahnya GTT, kami bekerja mencoba profesional, dengan beban kerja , beban sosial yang hampir sama namun dengan upah, yang kadang belum mencapai UMR.. Untuk kebutuhan primer kadang sudah habis, jadi tidak ada alasan untuk skunder apalagi tersier. Masa pandemi menjadi tekanan yang lebih berat, kalau logika sederhananya 2-3 atau berlipat lipat, oleh karena itu kami berusaha keras tetap bekerja profesional, presensi daring btepat waktu, walaupun kadang kuota habis.
:
Tahun ini dimasa pandemi, aku berencana untuk menikah. doakan untuk siapapun yang membaca ini. terimakasih, sempat ragu karena upahku, namun aku percaya dengan Gusti, beliau lebih kaya dari siapapun di dunia ini, semoga beliau selalu memberi rezki yang barokah untuk saya keluarga saya saudara teman atau siapapun yang tidak sengaja membaca corat coretku ini. Amiin
wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar