Pada
sekitar bulan februari tahun 2009, terdapat berita yang menggemparkan yaitu
adanya dukun sakti yang mampu
mengobati berbagai penyakit tanpa menggunakan alat medis atau obat-obatan. Dukun tersebut berasal dari daerah jawa
timur tepatnya di daerah jombang, yang menjadi lebih menarik dukun sakti ini
merupakan seorang anak kecil berumur belasan tahun dan masih sekolah dasar,
berita ini cepat sekali menyebar dan menjadi berita nasional oleh sebab itu
banyak pasien yang berdatangan dari berbagai daerah, bukan hanya dari jawa
timur saja akan tetapi juga banyak berdatangan dari luar wilayah jawa timur,
sangking banyaknya yang antri sampai ribuan orang terdiri dari anak kecil sampai lansia ikut hanyut
dalam antrian yang mengakibatkan ada yang meninggal karena berdesak-desakkan,
dari pengelaman selama saya hidup baru dukun cilik ponari yang menyedot banyak
sekali perhatian dari masyarakat luas. Tidak berhenti sampai disitu mereka rela
antri berhari-hari dengan cuaca yang tidak menentu dan pasien yang sakit
walaupun banyak yang tidak ikut serta tapi juga ada sebagian yang turut serta
antri dalam proses ini, dan pihak desa yang sebagai tempat tinggalponari
terlihat kurang siap dalam mengorganisir massa dengan jumlah besar, antrian
selanjutnya dilakukan dengan sistem kupon untuk menjaga keteraturan antrian. Dari
adanya dukun cilik ponari masyarakat sekitar juga merasakan berkah penghasilan
yang lebih dari hari-hari biasanya, ada yang menjual makanan,cinderamata bahkan
sampai buku tentang dukun cilik ponari, dan desa mendapat pemasukkan dari lahan
parkir dan sumbangan seikhlasny, pemerintah daerah pun bingung mengatur fenomena ponari yang sudah menelen korban
jiwa karena antrian yang sangat banyak
sedang tempat tinggal dari ponari sendiri tidak mampu menampung massa yang
berjumlah ribuan.
Dari
banyak respek dari masyarakat luas, bagaimanakah ponari dapat menyembuhkan
orang-orang dan apakah dapat menjadi pengobataan yang mujarab, pengobatan ini
diawali ketika ponari menemukan batu yang di sebut “batu petir”yang pertama
digunakan pertama kali ketika saudaranya sakit panas, ketika itu ponari
memberikan air minum kepada saudarany yang sebelumnya telah di celup batu tersebut dan tak disangka saudaranya sembuh tak lama
setelah meminum air yang di beri oleh ponari, kemudian kabar tersebut tersebar
dari mulut ke mulut (gethuk tular) dan
sampai menjadi berita nasionalsampai beberapa waktu, sempat praktek pengobatan
tersebut ditutup oleh pihak yang berwenang karena telah mengakibatakan korban
jiwa dan dibuka kembali setelah ada permintaan dan persetujuan untuk tertib
dari masyarakat. Ponari dan batu penyembuhan mendadak menjadi dukun cilik yang
terkenal layaknya selebritis terkenal, begitupun kehidupannya walupun tidak
mematok harga dalam melakukan praktek medis kehidupannya berubah dengan cepat dalam
bidang ekonomi, sosial dan pendidikan, sebagai contoh ketika dia akan pergi ke
sekolah ponariharus dikawal oleh polisi untuk keamanan dan kenyamanan, akan
tetapi disisi lain ada yang terenggut
haknya sebagai anak-anak yang sewajarnya bisa bebas bermain dan belajar
tanpa harus melakukan praktek medis yang bisa satu hari penuh, secara mental
juga sebagai anak kecil dia belum begitu siap untuk menghadapi perubahan yang
terjadi secara cepat, butuh penyesuaian atau adaptasi agar dia mampu menjalani
kesehariannya dengan normal, dalam prakteknya pun ponari membutuhkan bantuan
orang lain untuk menggendongnya karena memang banyak sekali pasien yang
mendatanginya, menariknya lagi dalam
prakteknya walaupun di juluki dukun dia
tidk merappal mantra atau sejenisnya dia hanya menyelupkan batu penyembuhnya
kedalam air-air yang di bawa pengunjung dengan wadah, kalau dilihat secar
logika tidak mungkin batu bisa memberi effek kepada air biasa bahkan itu
dicelup ke banyak wadah dan secara kasat mata saja ponari tidak memperhatikan
higienisan tangannya, konon air ini langsung diminum atau sebagai obat luar
dengan cara diusap-usapkan ke daerah yang diderita oleh pasien, ahli-ahli
kesehatan terheran bagaimana bisa air yang sudah dicelup batu ponari bisa
menyembuhkan.
Di
kaji menurut antopologi kesehatan kita bisa terlebih dahulu dapat melihat
kebudayaan masyarakat Indonesia secara umum dahulu, yaitu masyarakat indonesia
yang multikultural percaya dengan ritus-ritus atau kekuatan mistis yang dapat
menyembuhkan, tak diragukan lagi bahwa fenomena ponari sangat erat kaitannya
dengan hal-hal yang berbau mistis, selain itu mahalnya pengobatan modernlah
yang menjadi faktor utama masyarakat indonesia lebih memilih pengobatan
alternatif misalnya melalui dukun cilik ponari ini, masyarakat menengah kebawah
memilih untuk mencari pengobatan yang relatif murah dan cepat sembuh daripada
harus berlama-lama dirawat di rumah sakit atupun puskesmas. Menurut pendapat
saya ketika fenomena ini dikaitkan dengan antropologi kesehatan ini merupakan
fenomena irasional yang lebih dikenal dalam sistem medis lokal atau etnomedisin
juga ada yang menyebut folk medicine yang
sifatnya populer dan tidak ilmiah. Perspektifnya adalah naturalistik dan
personalistik, personalist ik meyakini bahwa rasa sakit itu berasal dari
intervensi aktivitas agen yang bukan merupakan manusia (hantu,rohjahat)
sedangkan naturalistik mengenal konsep keseimbangan, misalnya bila sakit panas
disembuhkan dengan yang mendinginkan dan lain sebagainya dan masyarakat
Indonesia pada umumnya mempercayai etnomedisin sebagai sistem medis dalam
penyembuhan penyakit khususnya kalangan menengah kebawah. Tidak mengejutkan
bila yang mendatangi dukun cilik ponari mencapai angka ribuan karena mayoritas
masyarakat indonesia mempunyai budaya etnomedisin sejak dari dahulu, dan
menurut saya kesembuhan dari pasien-pasien ponari adalah sugesti terhadap batu
penyembuhan dan kehendak TUHAN YME.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar