25 Apr 2012

Analisis Fenomena ”Dukun cilik Ponari”



Pada sekitar bulan februari tahun 2009, terdapat berita yang menggemparkan yaitu adanya dukun sakti yang mampu mengobati berbagai penyakit tanpa menggunakan alat medis atau obat-obatan. Dukun tersebut berasal dari daerah jawa timur tepatnya di daerah jombang, yang menjadi lebih menarik dukun sakti ini merupakan seorang anak kecil berumur belasan tahun dan masih sekolah dasar, berita ini cepat sekali menyebar dan menjadi berita nasional oleh sebab itu banyak pasien yang berdatangan dari berbagai daerah, bukan hanya dari jawa timur saja akan tetapi juga banyak berdatangan dari luar wilayah jawa timur, sangking banyaknya yang antri sampai ribuan orang terdiri  dari anak kecil sampai lansia ikut hanyut dalam antrian yang mengakibatkan ada yang meninggal karena berdesak-desakkan, dari pengelaman selama saya hidup baru dukun cilik ponari yang menyedot banyak sekali perhatian dari masyarakat luas. Tidak berhenti sampai disitu mereka rela antri berhari-hari dengan cuaca yang tidak menentu dan pasien yang sakit walaupun banyak yang tidak ikut serta tapi juga ada sebagian yang turut serta antri dalam proses ini, dan pihak desa yang sebagai tempat tinggalponari terlihat kurang siap dalam mengorganisir massa dengan jumlah besar, antrian selanjutnya dilakukan dengan sistem kupon untuk menjaga keteraturan antrian. Dari adanya dukun cilik ponari masyarakat sekitar juga merasakan berkah penghasilan yang lebih dari hari-hari biasanya, ada yang menjual makanan,cinderamata bahkan sampai buku tentang dukun cilik ponari, dan desa mendapat pemasukkan dari lahan parkir dan sumbangan seikhlasny, pemerintah daerah pun bingung mengatur  fenomena ponari yang sudah menelen korban jiwa karena antrian yang sangat  banyak sedang tempat tinggal dari ponari sendiri tidak mampu menampung massa yang berjumlah ribuan.
Dari banyak respek dari masyarakat luas, bagaimanakah ponari dapat menyembuhkan orang-orang dan apakah dapat menjadi pengobataan yang mujarab, pengobatan ini diawali ketika ponari menemukan batu yang di sebut “batu petir”yang pertama digunakan pertama kali ketika saudaranya sakit panas, ketika itu ponari memberikan air minum kepada saudarany yang sebelumnya telah di celup batu tersebut dan  tak disangka saudaranya sembuh tak lama setelah meminum air yang di beri oleh ponari, kemudian kabar tersebut tersebar dari mulut ke mulut (gethuk tular) dan sampai menjadi berita nasionalsampai beberapa waktu, sempat praktek pengobatan tersebut ditutup oleh pihak yang berwenang karena telah mengakibatakan korban jiwa dan dibuka kembali setelah ada permintaan dan persetujuan untuk tertib dari masyarakat. Ponari dan batu penyembuhan mendadak menjadi dukun cilik yang terkenal layaknya selebritis terkenal, begitupun kehidupannya walupun tidak mematok harga dalam melakukan praktek medis kehidupannya berubah dengan cepat dalam bidang ekonomi, sosial dan pendidikan, sebagai contoh ketika dia akan pergi ke sekolah ponariharus dikawal oleh polisi untuk keamanan dan kenyamanan, akan tetapi disisi lain ada yang terenggut  haknya sebagai anak-anak yang sewajarnya bisa bebas bermain dan belajar tanpa harus melakukan praktek medis yang bisa satu hari penuh, secara mental juga sebagai anak kecil dia belum begitu siap untuk menghadapi perubahan yang terjadi secara cepat, butuh penyesuaian atau adaptasi agar dia mampu menjalani kesehariannya dengan normal, dalam prakteknya pun ponari membutuhkan bantuan orang lain untuk menggendongnya karena memang banyak sekali pasien yang mendatanginya, menariknya lagi  dalam prakteknya walaupun di juluki dukun dia tidk merappal mantra atau sejenisnya dia hanya menyelupkan batu penyembuhnya kedalam air-air yang di bawa pengunjung dengan wadah, kalau dilihat secar logika tidak mungkin batu bisa memberi effek kepada air biasa bahkan itu dicelup ke banyak wadah dan secara kasat mata saja ponari tidak memperhatikan higienisan tangannya, konon air ini langsung diminum atau sebagai obat luar dengan cara diusap-usapkan ke daerah yang diderita oleh pasien, ahli-ahli kesehatan terheran bagaimana bisa air yang sudah dicelup batu ponari bisa menyembuhkan.
Di kaji menurut antopologi kesehatan kita bisa terlebih dahulu dapat melihat kebudayaan masyarakat Indonesia secara umum dahulu, yaitu masyarakat indonesia yang multikultural percaya dengan ritus-ritus atau kekuatan mistis yang dapat menyembuhkan, tak diragukan lagi bahwa fenomena ponari sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang berbau mistis, selain itu mahalnya pengobatan modernlah yang menjadi faktor utama masyarakat indonesia lebih memilih pengobatan alternatif misalnya melalui dukun cilik ponari ini, masyarakat menengah kebawah memilih untuk mencari pengobatan yang relatif murah dan cepat sembuh daripada harus berlama-lama dirawat di rumah sakit atupun puskesmas. Menurut pendapat saya ketika fenomena ini dikaitkan dengan antropologi kesehatan ini merupakan fenomena irasional yang lebih dikenal dalam sistem medis lokal atau etnomedisin juga ada yang menyebut folk medicine yang sifatnya populer dan tidak ilmiah. Perspektifnya adalah naturalistik dan personalistik, personalist ik meyakini bahwa rasa sakit itu berasal dari intervensi aktivitas agen yang bukan merupakan manusia (hantu,rohjahat) sedangkan naturalistik mengenal konsep keseimbangan, misalnya bila sakit panas disembuhkan dengan yang mendinginkan dan lain sebagainya dan masyarakat Indonesia pada umumnya mempercayai etnomedisin sebagai sistem medis dalam penyembuhan penyakit khususnya kalangan menengah kebawah. Tidak mengejutkan bila yang mendatangi dukun cilik ponari mencapai angka ribuan karena mayoritas masyarakat indonesia mempunyai budaya etnomedisin sejak dari dahulu, dan menurut saya kesembuhan dari pasien-pasien ponari adalah sugesti terhadap batu penyembuhan dan kehendak TUHAN YME.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar